Home » » World Book Day : Sejarah hari Buku Dunia 23 April

World Book Day : Sejarah hari Buku Dunia 23 April

Written By AleRiqwan on Tuesday, April 23, 2013 | 2:35 AM

World Book Day
MutiaraIndonesia.com - Selamat Hari Buku Sedunia, mungkin masih banyak yang tidak tau bahwa 23 April merupakan tanggal simbolik untuk dunia sastra ini. Hari Buku Internasional atau World Book Day adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh UNESCO untuk mempromosikan membaca, penerbitan dan hak cipta. UNESCO memilih tanggal ini guna mendorong kepada setiap orang untuk menemukan kesenangan dalam membaca, khususnya kaum muda. Hari peringatan ini juga turut memberikan apresiasi kepada pengarang-pengarang besar yang telah memberikan kontribusi terhadap kemajuan sosial dan kultural umat.

Konsep yang dipelopori UNESCO ini ternyata memang tidak seheboh Hari Kasih Sayang, Hari Buruh Sedunia, Hari Ibu ataupun hari-hari besar internasional yang lain. 

Mawar adalah hadiah istimewa bagi para perempuan Catalonia, Spanyol, setiap 23 April. Bertepatan dengan hari St. George itu, para lelaki akan memberikan mawar kepada kekasih mereka.

Tradisi sejak abad pertengahan itu punya nuansa baru pada 1925. Mulai tahun itu para perempuan membalas pemberian bunga itu dengan buku.

Buku jadi tambahan baru pada perayaan itu sebab sejak 1923 hari itu juga dirayakan sebagai hari literatur sebagai penghormatan kepada Miguel de Cervantes Saavedra yang meninggal dunia pada 23 April 1616. Miguel adalah pengarang Don Quixote, karya sastra yang dianggap novel modern pertama di dunia.

Tradisi itu mendongkrak minat terhadap buku. Bahkan, lebih dari setengah penjualan buku di Catalonia terjadi di seputar perayaan tersebut. Sekitar 400 ribu eksemplar buku terjual sebagai balasan lebih dari empat juta tangkai mawar.

Pada 1995, UNESCO mengambil festival mawar dan buku itu dan menjadikannya Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia. Kebetulan banyak sastrawan besar lahir dan meninggal pada tanggal itu, termasuk William Shakespeare yang wafat pada hari itu. UNESCO memakai perayaan internasional ini untuk mempromosikan minat baca, mendorong penerbitan, dan penghormatan atas hak cipta.

Ada banyak cara merayakan hari buku sedunia ini. Di negeri asalnya, orang beramai-ramai membaca Don Quixote selama dua hari dan jadi momen Raja Spanyol memberikan penghargaan Miguel de Cervantes.

Inggris yang mengadopsi perayaan ini mulai 1998, sengaja menggesernya ke Kamis pertama di bulan Maret karena hari buku internasional bertabrakan dengan perayaan Paskah. Inggris lebih memfokuskan perayaan ini buat anak-anak. Mereka membagikan koin khusus bernilai satu poundsterling yang bisa dipakai anak membeli buku apapun di toko buku manapun.

Hari buku sedunia baru berbentuk festival besar di Indonesia pada 2005. Pencetusnya adalah Forum Indonesia Membaca. Biasanya acara dipusatkan di Museum Bank Mandiri, Jakarta. Berbagai acara sastra dan perbukuan digelar di sana.
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | MutiaraIndonesia | AleRiqwan
Copyright © 2013. Mutiara Indonesia - Bandar Lampung Indonesia
Template Created by Creating Website Published by AleRiqwan