MutiaraIndonesia.com - Momen malam pertama biasa menjadi hal yang sangat mendebarkan bagi para pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan. Berbagai perasaan muncul di dalam benak, mulai dari tidak sabar hingga ketakutan akan beberapa anggapan yang agak keliru.
Ada beberapa mitos yang masih terdapat di pikiran beberapa pasangan yang belum menjalani malam pertama. Simaklah beberapa mitos mengenai malam pertama yang keliru berikut ini.
Menyakitkan
Menurut dr. Prima Progestian, seorang spesialis kandungan dan seksolog, malam pertama tidak selamanya menyakitkan. Namun anggapan ini masih terus menghinggapi pikiran perempuan karena merasa khawatir dengan proses masuknya penis ke dalam vaginanya.
Dr. Prima pun menjelaskan bahwa selama ada rangsangan dan lubrikasi cukup, hal tersebut tidaklah menyakitkan. Rasa sakit biasa terjadi karena selaput dara yang terlalu kecil. Jika bentuknya seperti bulan sabit atau saringan, pentrasi bisa semakin sulit. Jika membulat, selaput ini bisa melebar, jadi tingkat nyeri tidak terlalu terasa.
Selalu berdarah
Sudah pernah dibahas sebelumnya bahwa Anda tidak bisa menganggap bahwa keluarnya darah saat malam pertama selalu menunjukkan bahwa perempuan masih perawan. Karena hal tersebut sangatlah tergantung pada tingkat elastisitas vagina seseorang. Jika perempuan memiliki vagina yang elastis, maka vagina tersebut akan mudah melebar ketika dimasuki penis. Vagina yang elastis tidak memiliki kerapuhan dan ketipisan, bentuknya pun sehingga tidak robek.
Selalu bergairah
Malam pertama tidak selalu berlangsung ‘heboh’ dan penuh gairah seperti yang terjadi dalam film porno. Di dalam film seperti itu, banyak adegan yang dipotong dan hanya menampilkan bagian paling panas saja. Namun di dunia nyata, pasangan pengantin baru justru membutuhkan ketenangan dan pendekatan secara psikologi yang tepat. Bahkan ada sebagian perempuan yang menginginkan obrolan sambil bercanda yang diselingi dengan belaian sebelum bercinta.
Ukuran alat vital mempengaruhi kenikmatan
Banyak orang yang berpikiran bahwa semakin besar ukuran penis seorang pria maka kemampuan untuk memuaskan pasangannya semakin besar. Begitu pula dengan semakin kencangnya otot vagina perempuan maka kenikmatan yang dirasakan pun semakin bertambah.
Namun ternyata mitos tersebut tidak selamanya benar. Menurut dr. Barry Buffman, seorang seksolog di Los Angeles, yang terpenting adalah mengenali tubuh pasangannya dengan baik, sehingga dapat memilih gaya bercinta yang paling tepat bagi mereka.
Harus segera bercinta setelah pesta pernikahan
Pasangan yang baru saja menikah pasti harus bercinta di malam itu juga agar harinya menjadi sempurna. Mitos tersebut masih berkembang dalam anggapan setiap orang. Namun kenyataannya, malam pertama tidak harus terjadi di hari yang sama dengan acara pernikahan.
Setelah lelah menjalani hari yang mendebarkan dalam mengurusi pernikahan yang dilanjutkan dengan menyalami para tamu undangan sepanjang acara, para pasangan lebih memilih untuk melepaskan baju pengantin, membersihkan make up, mandi, dan istirahat. Walaupun jarang terjadi, beberapa pasangan bahkan ada yang menunda berhubungan seks beberapa hari setelah acara.
Pasti bisa merasakan orgasme
Tidak semua perempuan bisa merasakan orgasme di malam pertamanya, hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti stres, takut, sakit, dan rasa tidak percaya diri. Beberapa dokter dan pakar seks pun mengatakanbahwa sebagian besar perempuan tidak merasakan orgasme saat bercinta, namun itu adalah hal yang sangat normal.
Jadi, jangan percaya dengan beberapa mitos tersebut, yang masih berkembang dalam anggapan banyak orang. Yang terpenting adalah Anda dan pasangan bisa menikmati kesuksesan pernikahan, malam pertama pun bisa dilakukan kapan saja.
0 komentar:
Post a Comment